Teknik Jitu Pemijahan Indukan Lele


Pemijahan adalah salah satu rangkaian dan proses pembenihan lele. Berikut diuraikan secara singkat teknik pemijahan lele, yang dapat dilakukan pada lahan yang sempit dan menggunakan sarana prasarana yang sederhana.

Menyiapkan media pemijahan 
Pada proses penyiapan media pemijahan ada beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu sebagai berikut.
Menyiapkan bak pemijahan 
Bak yang dipergunakan cukup dengari ukuran 2 x 3 m dengan dalam bak 1m. Bak dicuci dengan larutan permangkanat, dosis 1 sendok teh dicampur dengan 3 liter air atau 5 gr/m3 air.
Menyiapkan kakaban 
Kakaban terbuat dan ijuk yang dibingkai dengan bambu.
Menyiapkan air pemijahan 
Bak pemijahan diisi dengan air setinggi 40 cm. Air yang digunakan adalah air dari PDAM

Memijahkan Lele
Proses memijah lele si antaranya sebagai berikut :
  • Isi bak pemijahan dengan air setinggi 40 cm. 
  • Pasang kakaban hingga menutupi %80 permukaan air. Lepaskan induk-induk lele yang sudah dipilih dengan perbandingan 1 betina dan 2 jantan. 
  • Proses pemijahan akan terjadi pada malam hari yang ditandai terlebih dahulu adanya kejar-kejaran antara induk betina dan jantan mengitari kakaban. 
  • Amati pada pagi han, telur-telur sudah dilepas dan menempel pada seluruh permukaan kakaban. 
Menetaskan telur
Setelah pemijahan berhasil, maka selanjutnya adalah menetaskan telur dengan mengikuti langkah berikut ini :
  • Menyiapkan bak penetasan telur, bersihkan terlebih dahulu bak-bak dengan permangkanat. 
  • Isi air penetasan setinggi 40 cm, pindahkan/angkat kakaban masukan ke dalam bak yang sudah disiapkan. 
  • Telur-telur yang terbuahi terlihat kuning transparan dan akan menetas setelah 34 jam sampai dengan 48 jam dikeluarkan oleh induk. Anak ikan yang keluar dan telur masih sangat kecil dan lemah. Badan transparan dan kalau dilihat dengan mikroskop akan terlihat masih mengandung kuning telur. Telur-telur yang tidak terbuahi berwarna kuning susu dan tidak akan menetas serta akan membusuk. 
Pemeliharaan larva
Setelah telur lebih dari 48 jam dan sudah terlihat banyak yang menetas maka kakaban diangkat secara hati-hati. Larva yang baru beberapa hari menetas kondisinya masih sangat lemah. Larva ini tidak memerlukan pakan tambahan sampai menunggu kandungan kuning telurnya habis. Kandungan kuning telur akan habis setelah menetas tujuh hari. Untuk menjaga mortalitas yang tinggi perlu dipasang aerasi. 

Setetah kandungan tujuh hari, kandungan kuning telur sudah habis dan harus segera diberi pakan tambahan dan luar. Pakan bisa berupa kuning telur yang diblender. Pakan ini diberikan setiap pagi dan sore, dengan perkiraan satu butir telur untuk 5000 ekor. Sedangkan untuk pemberian pakan cacing rambut dapat diberikan setelah 11 hari. 

Indukan lele yang akan dipijahkan harus diberikan pakan yang baik agar dapat menghasilkan benih yang baik. Indukan lele setiap hari diberikan pakan daging bekicot atau ikan rucah. Pemberian pakan dilakukan pagi dan sore dengan dosis 10% dari berat badan.