Produksi Telur Ayam Kampung Di Sisi Ayam Ras
Produktivitas optimal ayam buras (ayam bukan ras, ayam kampung) dapat dicapai pada kondisi thermoneutral zone, yaitu suhu lingkungan yang nyaman. Suhu lingkungan yang nyaman bagi ayam buras belum terlalu jelas, namun diperkirakan berada pada kisaran suhu 18 hingga 25 derajat Celsius. Ayam buras pada suhu lingkungan
yang tinggi (25-31°C) akan menunjukkan penurunan produktivitas,
yaitu produksi dan berat telur rendah, serta pertumbuhan yang lambat. Penurunan produksi telur pada suhu lingkungan tinggi dapat mencapai 25 persen bila dibandingkan dengan yang dipelihara pada suhu nyaman. Lingkungan juga dapat mempengaruhi berat badan ayam buras umur 8 minggu, yaitu pada suhu tinggi mencapai 257
gram/ekor, sedangkan pada lingkungan nyaman dapat mencapai berat 427 gram/ekor.

Hasil produksi telur ayam kampungpun sangat berpotensi
memenuhi kebutuhan masyarakat akan telur, apalagi dengan kelebihan
yang terdapat dalam telur ayam kampung dibanding telur ayam ras.
Telur ayam memang makanan bergizi yang sangat populer di kalangan
masyarakat. Telur bermanfaat sebagai sumber protein hewani. Hampir
semua masyarakat dapat memperoleh telur dengan mudah, selain juga
cara pengolahannya yang cukup dengan digoreng atau direbus. Oleh
karena itu, kebutuhan akan telur juga terus meningkat.
Ayam merupakan jenis unggas yang paling populer dan paling
banyak dikenal orang. Selain itu, ayam juga termasuk hewan yang
mudah diternakkan dengan modal yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan hewan besar lainnya seperti sapi, kerbau dan kambing.
Produk ayam (telur dan daging) dan limbahnya diperlukan manusia
dalam kehidupan sehari-hari. Telur dan daging ayam yang diperlukan oleh ratusan juta manusia di dunia ini mengakibatkan tumbuhnya peternakan ayam skala kecil, menengah dan industri ayam
modern hampir di seluruh dunia berkembang pesat.
Di samping semakin pentingnya peranan telur ayam ras dalam
struktur konsumsi telur, telur ayam ras memiliki sifat permintaan
yang income estic demand. Bila pendapatan meningkat, maka konsumsi telur juga meningkat. Di masa yang akan datang, pendapatan
perkapita pertahun negara-negara yang saat ini tengah berkembang
akan meningkat. Dengan demikian, konsumsi telur juga diperkirakan meningkat. Dengan memanfaatkan data proyeksi penduduk
tiap tahun dan proyeksi konsumsi telur perkapita pada tahun yang
sama, maka diperkirakan konsumsi telur pada tahun tersebut mencapai harapan.
Bila dilihat, kecenderungan produksi telur ayam ras yang
meningkat per tahunnya, maka peluang pasar telur ayam pada
tahun berikutnya juga akan terus meningkat. Peluang pasar ini diisi
oleh telur ayam buras dan telur itik yang pangsanya masing-masing
15 persen dan selebihnya merupakan peluang pasar telur ayam ras.
Peluang pasar ini belum termasuk pasar ekspor, baik dalam bentuk
telur segar maupun powder.
Secara ekonomi pengembangan pengusahaan ternak ayam ras
petelur di Indonesia memiliki prospek bisnis menguntungkan, karena
permintaan selalu bertambah. Hal tersebut dapat berlangsung bila
kondisi perekonomian berjalan normal. Lain halnya bila secara
makro terjadi perubahan-perubahan secara ekonomi yang membuat
berubahnya pasar yang pada gilirannya akan mempengaruhi
permodalan, produksi, dan pemasaran hasil ternak.