Perawatan Anak Kelinci Masa Sapih
Anak kelinci potong dan hias sebaiknya disapih pada umurnya yang
ke-60 hari, atau setelah induknya enggan menyusui lagi. Jangan mengikuti
tindakan keliru para peternak yang asal-asalan dalam menyapih anak
kelinci potong dan hias. Karena jika anak kelinci potong dan hias disapih
sebelum umurnya mencapai 60 hari, atau setelah induknya tidak mau
menyusui lagi, maka 1/3 dari jumlahnya kebanyakan pasti mati.
Ketika sudah disapih, maka anak kelinci potong dan hias membutuhkan perawatan khusus. Sebab, mereka masih sangat rentan terhadap cuaca yang tak menentu, suhu yang dingin, dan stres akibat di
pisah dari induknya. Untuk itu, anak kelinci potong dan hias sebaiknya
ditempatkan di dalam kandang tertutup dan gelap, yang sekiranya bisa
membuat mereka merasa nyaman tanpa terganggu oleh keberadaan
kelinci potong dan hias yang sudah dewasa. Sementara itu, induknya,
dipisahkan dan dipindahkan ke dalam kandang lain, yang sekiranya tidak
memungkinkan untuk melihat-lihat lagi anak-anaknya.
Anak kelinci potong dan hias yang sudah disapih sebaiknya juga
ditempatkan di dalam kandang yang cukup besar, yang sekiranya cukup
untuk menampung semua saudaranya. Jangan ditempatkan di dalam
kandang yang berukuran cukup kecil, karena itu bisa membuat anak
kelinci potong dan hias saling bertengkar dalam mempertahankan
wilayah.
Untuk masalah pakan, maka sebaiknya anak kelinci potong dan
hias diberi pakan yang seperti ketika mereka masih berada dalam satu
kandang dengan induknya, yakni rerumputan dan hijauan, dengan
jumlah yang cukup banyak. Namun, seiring bertambahnya umur, maka
pemberian pakan berupa konsentrat, pakan sayuran, dan pakan biji
bijian perlu diberikan guna membiasakan mereka terhadap jenis-jenis
makanan seperti itu.
Setelah menginjak usia 4 bulan, maka sering sepertinya perlu
dilakukan untuk membedakan jenis kelamin anak kelinci potong dan
hias. Kemudian, anak kelinci potong dan hias dikelompokkan menurut
kelaminnya masing-masing. Kelinci yang berjenis kelamin jantan dikelompokkan di dalam kandang sendiri. Kelinci yang berjenis kelamin betina juga harus dikeompokkan di dalam kandang sendiri.
Ketika melakukan sexing, kaca pembesar dan lampu penerangan
yang cukup dibutuhkan untuk memastikan jenis kelamin setiap anak
kehnci potong dan hias. Anak kelinci potong dan hias yang berjenis
kelamin jantan ditandai dengan adanya bulatan kecil seperti penis
yang menonjol. Sedangkan, anak kelinci potong dan hias yang berjenis
kelamin betina ditandai dengan adanya lubang kecil berbentuk huruf
“V” seperti vagina yang menjorok.