Penyusunan Ransum Pakan Ayam Petelur

Mempergunakan Dasar Penyusunan Ransum Pakan 
AhIi nutrisi ternak menyatakan bahwa kebutuhan nutrisi untuk ternak ayam setiap harinya berbeda, tidak boleh disamakan. Pakan ini dibedakan menjadi pakan untuk ayam fase starter, fase grower, atau fase finisher. OIeh karena itu, peternak harus mengetahui umur ayam untuk menentukan bahan makanan yang dipakai. Pemberian pakan ini juga tidak bisa sesuai standar, karena komposisi pakan lersebut harus memperhatikan kandang, suasana, dan lain-lain.

Pada umumnya seorang ahli nutrisi ternak hanya bisa memberi rekomendasi saja, sedangkan tindakan praktisnya tetap ada pada ptcrnak sendiri. Rekomendasi itu misalnya, komposisi kimia yang diberikan, lalu pertimbangan - pertimbangan berdasar kaidah ilmiah sperti fisiologi hewan ketika ayam petelur menyiapkan organ - organ reproduksi. Juga, pertimbangan kebutuhan nutrisi yang berhubungan dengan alat - alat tubuh, misalnya asam amino.

Kalau standar yang diperlukan ada, peternak bisa mencocokkan tau mematok pemberian pakannya. Namun jika hal itu ternyata tidak sesuai dengan kebutuhan ternak, maka petani bisa mencocokkan persoalannya, misalnya soal reproduksi ternak. Umumnya selama basis bahan baku pakan yang digunakan adalah jagung atau kedele, permasalahannya relatif tidak ada. Oleh karena itu, peternak sebaiknya mempergunakan basis yang ada, baik pada bahan baku maupun kesesuaiannya dengan kondisi ternak.

Pemberian Pakan Sesuai Kebutuhan Ternak 
Peternak ayam petelur dari Blitar, Jawa Timur, menceritakan bahwa pada produksi ayam masa pertumbuhan, pemberian pakan dengan formula tinggi justru akan mengakibatkan berat badan ayam menurun. ini bisa jadi karena pakan yang diberikan mengandung energi rendah.

Pengaturan asam amino berupa lisin dan metionin pada penyu sunan ransum pakan pada ternak ayam dirasa sudah cukup oleh peternak. Bahkan peternak sudah menyusun ransum sesuai dengan buku panduan. Semua hal tersebut sudah dilakukan oleh peternak, tapi selalu ada yang kurang. Mengapa bisa demikian? Adakah hubungannya dengan kemampuan mencerna bila asam aminonya kurang? Bagaimana cara membuat perhitungan pembuatan ransum pakan secara linear?

Guna penyusunan bahan nutrisi baku pakan, tersedia software atau perangkat lunak lokal. Program penyusunan bahan nutrisi perunggasan indonesia diakui tertinggal dan negara-negara maju. Hampir semua teknologi penyusunan pakan unggas, di Indonesia berasal dari impor. Namun penyusunan ransum dapat disiasati, kita utak-atik, contohnya dengan program Excel bisa menyusun ransum dengan harga murah, tetapi memiliki kualitas terbaik. Dengan demikian, upaya terbaik guna penyusunan asupan ransum dengan daya kecernaan ayam yang baik tetap dapat diperoleh, bila dibanding penyusunan versi lain.

Mencoba dan yang Sedikit 
Peternak ayam petelur yang juga dari Blitar mengungkapkan bahwa pada peternakan yang dikelolanya, la menyusun sendiri ransum pakan dan awal hingga akhir. Pada kenyataannya ia menjumpai adanya asupan pakan yang tidak bisa masuk. Pada saat ayam beru mur 15-16 minggu, konversi pakannya sekitar 80 persen. Namun, sesudah itu ayam petelur yang dipeliharanya susah menambah produksi.

Pakar pakan ternak berpendapat bahwa masalah kualitas bahan pakan sesungguhnya bervariasi. Apabila kualitas pakan yang diberikan jelek, maka banyak pakan berkualitas tidak dapat mempungaruhi produksi ayam. Banyak kasus asupan pakan tidak bagus tetap dipakai. Pada penggunaan bekatul atau dedak, perlu diperhatikan kondisinya berdasar waktu bulan per bulan, minggu perminggu. Dedak tidak mudah disimpan, namun dengan teknologi bahan pakan, peternak dapat menyimpannya dalam waktu lama. Variasi kondisi termasuk dalam segi harga. Pada masa paceklik harganya jelas berbeda dengan kondisi saat panen padi melimpah.

Ada pula kasus pakan ternak yang mengandung energi berlebih bagi ternak. Dugaan adanya energi yang berlebih ini adalah lantaran adanya pencampuran berbagai jenis bahan pakan. Pada periode pertumbuhan, saluran pencernaan mengalami pembesaran termasuk tembolok, konsumsi pakan pada ayampun lebih banyak. Kalau bahan baku pakan rendah energinya, pasti asupan pakannya Iebih besar atau meningkat, pakan yang diserap mestinya juga besar. Ahli menyarankan agar para peternak mengikuti standar yang sudah ada. Namun demikian, peternak perlu mencoba membuat ransum pakan dengan yang sedikit dulu.