Pengelolaan Kualitas Air

Ikan tidak dapat memanfaatkan pakan secara obtimal saat kualitas airnya memburuk  sehingga menyebabkan ikan mudah terserang penyakit dan mengalami hambatan pertumbuhan.  Penurunan kualitas air dapat disebabkan oleh pemberian pakan yang tidak terkontrol, pengelolaan air yang tidak memadai atau karena cuaca, misalnya terjadi hujan secara terus menerus.


Pada kualitas air yang buruk, penyakit penyakit yang bisa menyerang ikan akan mudah berkembang.

Karena kualitas air yang buruk akan membuat ikan terganggu, misal stres.

Oleh karena itu pengelola kualitas air merupakan kunci utama dalam budidaya ikan.

Untuk mempertahankan kualitas air dapat dilakukan dengan pergantian air secara berkala.

Hal ini dilakukan untuk memasok oksigen sekaligus membuang racun  yang ada didalam air.Beberapa Parameter yang bisa di gunakan untuk mengukur baik tidaknya kualitas air sebagai berikut.

1. Oksigen terlarut

Ikan membutuhkan oksigen untuk metabolisme tubuh untuk menghasilkan aktivitas seperti benang, tumbuhan reproduksi dan lainnya. pemeliharaan ikan secara intensif, konsentrasi oksigen yang balk adalah 5—7 ppm.

2. Nilai pH Air

Nilai pH mempengaruhi tingkat kesuburan perairan karena mempengaruhi kehidupan jasad renik. Pada pH rendah (keasaman tinggi), kandungan oksigen terlarut akan berkurang. Akibatnya, konsumsi oksigen menurun, aktivitas pernafasan naik, dan selera makan akan menurun.

3. Kecerahan  Air
Kecerahan adalah sebagian cahaya matahari yang diteruskan ke dalam air. Kemampuan cahaya matahari untuk menem bus sampal ke dasar perairan dipengaruhi oleh kekeruhan air. Kekeruhan dipengaruhi oleh benda-benda halus yang disuspensikan seperti lumpur, jasad renik (plankton), dan warna air.

4. Suhu Air

Secara umum, laju pertumbuhan meningkat sejalan dengan kenaikan suhu, Namun, jika peningkatannya sangat ektrim dapat menyebabkan kematian pada ikan. Suhu sangat mempengaruhi selera makan ikan. Ikan relatif lebih banyak makan pada waktu pagi hari dan sore hari.

5. Asam Belerang dan Amonia

Belerang dan amonia terbentuk sebagai hasil dekomposisi sisa-sisa plankton, kotoran ikan, dan bahan organik Iainnya. Pergantian dan pengerukan air merupakan alternatif untuk mengatasi masalah yang diakibatkan oleh asam belerang dan amonia dalam air kolam.


TIPS| PENGELOLAAN AIR KOLAM
Untuk  mendapatkan hash maksimal kualitas dan kuantitas ai hus tetap terjaga. Awasi kualitas air dan timbuhan sisa pakan yang tidak habis di dasar kolam. Timbunan tersebut akan menimburican gas amonia atau hidrogen sulfida yang dicirikan dengan adanya bau busuk. 

Apabila sudah muncul bau busuk, DiJang 1/3 air bagian bawah. Kemudian, isi lagi dengan ar banu. Frkuensi pembuangan air sangat tergantung pada kebiasaan pemberian pakan. Apabif a dalam pembenian pakan banyak menimbulkan sisa, pergantian air akan Iebih sering dilakukan.