Mekanisme Gangguan Produksi Telur Pada Ayam Petelur

Mekanisme Gangguan Produksi Telur Produksi telur tidak hanya bergantung pada berat badan ayam pada saat bertelur. Produksi telur juga bergantung pada perkemb angan saluran pencernaan dan reproduksi. Bagaimana mekanisme terjadinya gangguaan produksi telur?

Pertama kali, bisa saja terjadi gangguan perkembangan ovariu rn dan oviduk akibat gangguan pertumbuhan ayam. Pada awal 8 minggu pertama, pertumbuhan ayam terhitung sangat cepat, tetapi setelah 15 minggu, pertumbuhanya lambat.

Pada usia 16-20 mmg gu, kematangan seksuat ayam terjadi. Karena adanya gangguafl pertumbuhan produksi ayam mungkin akan tertunda, bahkan bisa terra mbat. Ada penyakit tertentu yang hanya merusak ovarium ayam, oviduk, atau dua-duanya. Kita ambil contoh LB dan EDS, hanya mer usak oviduk,tetapi tidak merusak ovarium.

Sementara itu, serangan Al bisa merusak ovarium dan oviduk sekaligus. Berbagai faktor stres, baik yang sifatnya sementara maupufl berkepanjangan, menimbulkan gangguaan keseimbangan hormonal

yang mengendalikan produksi telur. Fluktuasi temperatur dan kelembapan yang lebar pada musim pancaroba, misalnya, bisa mengakibatkan stres berkepanjangan yang berakibat mengganggu produksi telur.

Sebab-sebab gangguan perkembangan ovarium dan oviduk yang mengakibatkan akibat gangguan perkembangan pada ayam, adalah faktor manajemen dan kualitas DOC. DCC ayam petelur seharusnya memiliki berat antara 33-40 gram, tidak boleh ada infeksi, dan tidak boleh memiliki cacat anatomi. Jadi, kita harus mendapatkan DCC yang sehat. 


 Apa saja faktor pakan yang menentukan turunnya produksi telur? Kuantitas sesuai periode pertumbuhan dan produksi, nutrisionis dan pabrik pakan, kualitas, kandungan nutrien yang terpenuhi dan berimbang sesuai dengan periode pertumbuhan dan produksi, begitu juga bebas pencemaran, mikotoksin, dan bakteri.


Faktor penyakit juga menimbulkan hambatan pertumbuhan. Mikotoksikosis terutama efek domino dan mikotoksikosis mutai dan aflatoksikosis khususnya, kemudian ada kelompok T2 toksikosis, okratoksikosis, dan ada beberapa lagi kelompok yang juga mengganggu pertumbuhan. Kemudian, ada yang berhubungan dengan infeksi stunting syndrome ayam dan kompleks agen peny akit yang terkait. 

Berbagai penyakit dapat mengganggu pert umbuhan. Mulai dan penyakit pernafasan CRD, infeksi Coryza, SHS atau infeksi avian metapneum o virus, ILT, Kolera unggas, penyakit pencernaan, Koksidiosis, KoLibasi Losis, SaLmoneLla, infeksi Kiostnidia (Nekrotik Enteritis), dan penyakit a ki bat cacing, baik cacing pita maupun cacing gilig.