Manajemen Komprehensif Dalam Pemeliharaan Ayam

Titik kritis pemeliharaan ayam petelur juga terletak pada manajamen komprehensif yang harus dijalankan. Di situlah terdapat faktor penting untuk mengatasi masalah-masalah yang muncul pada pemeliharaan ayam petelur. Faktor penting tersebut adalah memperbaiki sistem manajemen farm secara komprehensif atau menyeturuh dan tingkat operator kandang sampai manajer farm. Tujuan utamanya adalah menciptakan sanitasi kandang seoptimal mungkin yang bisa dilakukan. Dengan Demikian beban penyakit di kandang dapat diminimalisasi melalui proses sanitasi rutin dan berkala.

Hal manajemen komprehensif ini harus diprogramkan secara tertulis, sehingga cek dan riceknya bisa segera dianalisis. Selain itu, pemilik peternakan juga harus melatih keterampilan operator kandang untuk bisa dengan sigap mengetahui gejala awal penyakit yang menyerang ternak. Dengan demikian, penyakit tersebut sudah bisa diatasi sebelum menular kepada hewan ternak yang masih sehat. Memang manajemen komprehensif tidak semudah yang diucapkan. Akan tetapi, dengan bimbingan secara terus-menerus dan telaten, hal itu mudah saja dilakukan. Apabila semua itu sudah dioptimal kan, pengendalian penyakit dan permasalahannya lebih mudah untuk ditangani.

Sebaliknya, jika manajemen kandang amburadul dan sanitasi kandang jelek, program vaksinasi dan pengobatan sebagus apa pun tidak akan ada hasilnya. Akhirnya, penurunan produksi akan terjadi dan berjalan lambat. Semua ini berkaitan dengan penurunan produksi. Dengan asumsi, ayam sudah pernah masuk puncak produksi, atau produksi sesuai dengan standar umurnya. Akan sangat berbeda jikalau produksi tidak pernah mencapai puncak atau standar umur. ini bisa terjadi dikarenakan pemeliharaan pullet yang jelek atau tidak optimal.

Penyakit penyebab turunnya produksi tetur sering ditemui di lapangan. Penyakit yang muncul akibat serangan bakteri adalah Kolibasilosis dan Snot (Koriza), sedangkan akibat serangan virus adalah Al, IB, dan ND. Faktor penting penyebab infeksi kuman Koli adalah rendahnya sanitasi air minum karena kualitas air minum yang tidak bagus, yakni memiliki kandungan koli yang sangat tinggi. Sedangkan untuk Koriza, biasanya diawali akibat kekurangjelian operator kandang mendeteksi awal infeksi. Kekurangjelian ini misalnya, ayam yang menunjukkan gejala awal Koriza tidak segera dipisahkan dan diobati sehingga cepat menular pada ayam yang sehat. Apalagi, didukung oleh sanitasi paralon air minum yang jelek (kotordan berlumut).

Sementara itu, penyebab utama penyakit viral umumnya adalah jumlah virus lapangan yang akumulatif sangat tinggi, sehingga zat kebal hasil vaksinasi tidak mampu mengatasi infeksi virus tersebut, baik Al, ND, atau IB. Hal ini didasarkan atas hasil titer zat kebal 2 atau 3 minggu setelah vaksinasi, di mana umumnya hasil titernya sangat tidak seragam. Hasil titer nilai terendah sampai tertinggi selisihnya sangat jauh.

Faktor pendukung munculnya penyakit tersebut, selain perubahan cuaca yang sangat ekstrem adalah manajemen kandang yang buruk (kandang kotor, becek, saluran pembuangan air yang jelek), pengendalian parasit (terutama lalat) dan yang terutama buruknya manajemen seluruh operator kandang. Hal ini sangat mempen garuhi tidak keluarnya potensi ayam petelur tersebut secara optimal. Selain itu, peternak juga harus memperhatikan kualitas pakan yang diberikan dan ketersediaan air minum yang lebih dan cukup. Dengan manajemen komprehensif, masalah penyakit dan semua hal terkait pemeliharaan ayam petelur niscaya dapat dikendalikan.