Lingkungan Hidup Budidaya Ikan Lele di Lahan Perkotaan
Budidaya ikan lele di lahan perkotaan membutuhkan media tempat hidup
yang tepat. Media tempat hidup tersebut adalah air. Kondisi air sebagai
tempat hidup ikan lele harus disesuaikan dengan kebutuhan optimal bagi
pertumbuhan ikan yang dibudidayakan. Keberhasilan budidaya ikan lele di
lahan perkotaan banyak ditentukan oleh keadaan kuantitas dan kualitas air.
Kuantitas air yang dimaksud tersebut merupakan jumlah air yang tersedia
yang berasal dan sumber air. Sumber air bisa didapatkan dan sungai, saluran
irigasi, dan sumur bor untuk mengaliri kolam budidaya ikan lele.
![]() |
Budidaya ikan lele |
Berbicara mengenai kualitas air tidak lepas dan kondisi suhu, kecerahan
aiĆ kekeruhan, dan warna air. Selain itu pengaturan derajat keasaman (pH),
oksigen terlarut (02), karbo dioksida (C02), amonia, dan alkalinitas sangat
berpengaruh terhadap proses budidaya ikan lele. Plankton, benthos,
dan tanaman air harus diperhatikan agar kualitas air untuk budidaya ikan
lele tetap baik. Kualitas air tersebut akan mempengaruhi pengelolaan,
kelangsungan hidup, dan perkembangabiakan ikan lele pada proses
budidaya. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan mengenai lingkungan
hidup budidaya ikan lele di lahan perkotaan.
Karnivora
Ikan lele termasuk karnivora atau hewan pemakan daging. Selain itu,
sisa benda busuk yang berasal dan limbah rumah tangga, bangkai,
dan limbah dan peternakan dapat dimakan oleh ikan lele. Sedangkan
makanan alami ikan lele adalah binatang renik seperti kutu air. Berbagai
jenis cacing, siput kecil, dan larva jentik nyamukjuga menjadi makanan
favorit bagi ikan lele.
.
Habitat Hidup
Ikan lele dapat hidup di daerah dataran rendah dan dataran tinggi hingga
ketinggian 700 m di atas permukaan air laut. Pada ketinggian di atas 700
m di atas permukaan air laut, pertumbuhan ikan lele kurang baik. Ikan
lele dapat hidup dalam perairan tenang dan kedalamannya cukup.
.
Sumber Air
Dalam proses budidaya ikan lele di lahan perkotaan, sumber air untuk
usaha pembenihan harus bersih dan jernih. Air bersih dan jernih dapat
berasal dan air sumur. Air sumur bor bisa menggunakan pompa isap.
Selain itu air juga bisa didapat dari sumur galian. Kelangsungan hidup ikan lele pada proses budidaya harus diperhatikan terutama dan segi
kualitas air. Sebab, apabila kualitas air buruk akan berakibat buruk juga
terhadap kelangsungan hidup ikan lele yang dibudidayakan.
Debit Air
Lain halnya dengan ikan mas atau ikan tawes, ikan lele tidak terlalu
membutuhkan debit air yang besar dikarenakan ikan lele mempunyai
alat pernapasan tambahan atau labirin. Labirin ikan lele tersebutlah
yang membantu ikan lele dapat mengambil oksigen bebas dan udara.
Suhu Air
Suhu air dan lingkungan yang hangat dibutuhkan oleh ikan lele
pada masa pertumbuhannya. Maka dan itu perlu dikondisikan agar
ketinggian lokasi budidaya ikan lele di perkotaan tidak boleh lebih dan
700 m. Dengan suhu air 25 - 30°C. Perubahan suhu yang terlalu ekstrim
akan menyebabkan ikan lele stress yang akhirnya akan menyebabkan
kematian pada ikan.
Kadar Keasaman Air
Air yang digunakan untuk budidaya ikan lele haruslah mempunyai
pH 6.5-9 kesadahan (derajat butiran kasar) maksimal iooppm dan
optimal 50 ppm. Tingkat kekeruhan air bukan lumpur antara 30-60 cm.
Sedangkan kebutuhan oksigen optimal 0.3 ppm untuk yang dewasa
sampai jenuh untuk burayak. Kandungan C02 kurang dan 12,8 mg/liter
dan amonium terikat 147,29 - 157.56 mg/liter.
Kualitas Air
Pada budidaya ikan lele di lahan perkotaan, cukup dengan kolam air
tergenang, lele masih dapat hidup dan berkembang. Namun, dengan
syarat air kolam tidak terpolusi oleh unsur polutan seperti amonia. Air
kolam juga tidak boleh tercemar oleh bahan kimia limbah industri,
merkuri, atau mengandung kadar minyak dan bahan lainnya yang dapat
mematikan ikan.
Kondisi Kolam
Kolam tempat berlangsungnya budidaya ikan lele di lahan perkotaan
haruslah banyak mengandung zat-zat yang dibutuhkan ¡kan. Terutama
tersedia bahan makanan alami ¡kan lele. Permukaan air di kolam tidak
boleh tertutup sampah dedaunan hidup, misalnya enceng gondok.