Jenis Sapi Untuk Program Pengemukan

Begitu banyak jenis sapi potong yang diternak di Indonesia. Secara umum, sapi potong dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu sapi potong lokal, sapi potong impor, dan sapi potong persilangan (peranakan). Ketiga jenis sapi potong tersebut memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. 


Penggemukan sapi potong adalah pemeliharaan sapi dewasa dalam keadaan kurus untuk ditingkatkan berat badannya melalui pembesaran daging dalam waktu relatif singkat, yakni dalamjangka waktu 3-  5 bulan. 

Jenis sapi yang paling baik untuk digemukkan adalah iiis limousin dan simetal. Untuk kedua jenis sapi tersebut kenaikan berat badannya bisa mencapai. 1.5 - 2 kg/hari. Setelah kedua jenis sapi tersebut, sapi jenis lainnya adalah simpo dan limpo yang kenaikan berat badannya inencapai 1-1.7 kg/hari. 

Namun demikian, karena begitu banyak jenis sapi potong yang dapat dirawat dengan program pegemukan, maka jenis bibit sapi harus dipilih sesuai clengan lingkungan pemeliharaannya. Di wilayah pantura, misalnya, sapi jenis simetal cukup cocok dengan udaranya. Sementara di Gunungkidul, sapi potong yang cocok untuk digemukkan adalah jenis P0 yang berkelamin jantan. 

Jika menggunakan jenis sapi hasil persilangan, sebaiknya memilih bibit dengan fisik lebih menyerupai induknya. Misalnya, jika menggunakan jenis sapi hasil persilangan sapi simetal atau sapi limousin jantan dengan sapi Peranakan Ongole (P0) betina, maka sapi yang digunakan sebaiknya memiliki fisik dominan sapi simetal atau sapi limousin.