Fase Brooding Ayam Ras Petelur & Persiapan Penerimaan DOC

Setelah persiapan brooding telah selesai, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan segala keperluan DOC di dalam kandang brooding. Persiapan yang dilakukan sebelum dan setelah DOC dimasukkan kedalam kandang brooding antara lain menyalahkan brooder, pemberian air minum, pemberian ransum, pemeriksaan terhadap kualitas dan kuantitas DOC, pengontrolan keadaan sekam, pengontrolan chick guard, potong paruh (beak triming), proses seleksi (grading), pengaturan sirkulasi udara, pencahayaan, dan penimbangan bobot badan.

Persiapan Penerimaan DOC
Terdapat serangkaian kegiatan dalam proses penerimaan DOC yang akan dipelihara, yaitu rnempersiapkan semua sarana dan prasarana yang dibutuhkan termasuk media untuk tempat ayam menghabiskan waktunya pada fase starter. Kegiatan tersebut dapat berupa menyalakan brooder, pengontrolan sekam, penataan tempat pakan dan tempat air minum, seria pengontrolan sekat (chick guard).

 
1. Menyalahkan Brooder
Kandang brooding yang dilengkapi dengan brooder harus dinyalakan terlebih dahulu agar ruangan kandang memiliki panas yang merata. Minimal pelaksanaan kegiatan ini adalah 2-3 jam sebelum DOC dalang agar bisa benar-benar mengondisikan suhu ruangan nyaman bagi DOC. Suhu ruangan dapat diatur sedemikian rupa dengan mempertimbangkan kelembapan yang terdapat dalam ruangan tersebut.

2. Pengontrolan sekam 
Sekam yang digunakan sebagai litter atm alas harus bersih, baru, dan tidak terkontaminasi oleh penyakit serta bebas dan kotoran dan jamur. Sekam yang bagus yang memiliki warna cerah, tidak terlalu berdebu, dan memiliki kelembapan sekitar maksimal 30%. Sekam yang dipakai harus sering dikontrol dan dijaga agar selalu kering. Sekam yang menggumpal harus dibuang dan diganti dengan sekam yang baru.

Litter yang terbuat dan sekam ini merupakan pembatas dengan lantai (insulator), tempat aktivitas ayam sepanjang hari, serta berfungsi juga sebagai penyerap air yang dikeluarkan dan kotoran ayam dan tumpahan air minum. Sekam merupakan media baik tumbuhnya mikroorganisme terutama bakteri E. Coli, jamur, dan parasit. Karena itu, sekam perlu didesinfeksi secara rutin setiap minggu. Desinfeksi disarankan dilakukan 2 kali dalam seminggu.

3. Pengontrolan Sekat
Chick Guard diperlebar setetela DOC dimasukkan ke dalam brooder dalam beberapa hari. Perluasan media pemeliharaan yang dibatasi dengan chick guard segera dilakukan oleh peternak ketika sudah dianggap terjadi perubahan angka kepadatan yang tinggi. Hal ini biasa dilakukan pada hari ketiga pemeliharaan DOC. Pelebaran dilakukan setiap 2 hari sekali dengan perluasan lantai 30 - 50 cm.

4. Set Tempat Minum dan Pakan
Pemberian Air Minum
Pada awal DOC datang, peternak harus menyiapkan air minum. Air minum yang diberikan dicampur dengan gula aren dengan takaran 50 - 80 gram yang dilarutkan dalam 1 liter air untuk 6 - 8 jam pertama. Tujuan pemberian gula aren di sini adalah sebagai sumber tenaga DOC lebih cepat karena proses perjalanan dan perusahaan penetasan ke peternak.

Pemberian Pakan
Ransurn yang diberikan selama masa brooding sampai umur 6 minggu merupakan pakan starter yang herbentuk butiran (crumble) atau butiran kecil (fïne cruinble). Dalarn sebuah percobaan didapatkan jumlah konsumsi pakan sebanyak 1,15 kg perekor dengan target bobot hadan sekír 550 gram.

 Tabel. Kandungan nutrisi pada pakan starter ayam ras petelur

Karakteristik dari ayam petelur (layer) adalah banyak bergerak, lincah dan agresif sehingga konsumsi pakan relatif rendah. Jika keadaan ini dibiarkan terus-menerus, rendahnya konsumsi pakan menjadikan pencapaian bobot badan yang kurang maksimal.

Ada beberapa cara yang sering dilakukan peternak dalam membantu DOC dalam mengonsumsi pakan, yaitu:
  • Pemberian pakan secara kontinyu dengan jumlah sedikit demi sedikit 
  • Tetap menjaga lingkungan dalam kandang merasa nyaman dan tidak menimbulkan stres. 
  • Ayam harus sering dibangunkan saat malam han agar mau makan.
Tabel. Konsumsi pakan ayam ras petelur periode standar