Perencanaan Anggaran & Strategi Pelaksanaan Budidaya Belut

Rencana Anggaran dan Biaya Usaha
Tidak ada satu kegiatan usaba yang tidak memerlukan dukungan pembiayaan walaupun kemungkinan besar kecilnya sangat tergantung pada jenis dan skala usaha tu sendiri. Demikian juga dalam hal usaha budidaya belut, tentu membutuhkan biaya. Biaya tersebut meliputi biaya rituk investasi, biaya tetap, dan biaya tidak tetap. Biaya investasi meliputi biaya untuk pengadaan sarana dan prasarana. Misalnya, untuk pembelian atau sewa lahan, pembuatan kolam, dan pembelian pompa air. Biaya tetap adalah biaya yang harus dikeluarkan secara tetap dan kontinu selama proses kegiatan usaha, misalnya biaya tenaga kerja.

Biaya tidak tetap adalah biaya yang harus dikeluarkan berkaitan pelaksanaan usaha yang akan dijalankan. Dengan demikian, besar dan kecilnya sangat tergantung dan skala usaha, misalnya pembelian pakan. Rencana pembiayaan juga meliputi rencana untuk mendapatkan modal usaba. Misalnya, usaha patungan yang berarti usaha tersebut akan dimodali secara patungan atau peminjaman bank. Rencana biaya dapat dipakai untuk mengukur kemampuan pembiayaan sehingga dapat dipakai untuk menentukan seberapa besar skala usaba yang hendak dijalankan.

Rencana Strategi Pelaksanaan Usaha
Dalam kegiatan usaha budidaya belut, target utama adalah penguasaan pasar dan keberhasilan budidaya. Untuk dapat menguasai pasar perlu membangun strategi sehingga seluruh hasil budidaya akan terserap oleh pasar. Untuk meraih keberhasilan budidaya, perlu membangun strategi sehingga tingkat keberhasilan dan volume budidaya akan tinggi. 

Strategi untuk meraih pangsa pasar dan menaikkan tingkat keberhasilan budidaya harus dituangkan dalam suatu rencana yang bisa dijalankan oleh setiap elemen yang terlibat dalam usaha tersebut. Demikian juga target dan strategi usaha jangka menengah dan jangka panjang juga perlu ditetapkan sebuah rencana strategi jangka menengah dan jangka panjang.

Setiap pelaku bisnis pasti berharap agar bisnisnya akan berlangsung terus dan berkembang hingga akhir hayat. Bahkan, dapat diwariskan kepada generasi penerusnya. Untuk dapat terlaksana cita-cita tersebut, tentu tidak cukup hanya memikirkan agar bisnisnya dapat berlangsung sehari atau sebulan atau setahun lagi. Akan tetapi, lebih dari itu harus dipikirkan dan direncanakan agar bisnis tersebut dapat berkembang dan terus berlangsung selama mungkìn. Agar cita-cita tersebut tercapai dengan baik, perlu pandangan yang jauh ke depan. Cara berpikir yang jauh ke depan ini perlu dituangkan dalam suatu rencana jangka panjang atau visi perusahaan.