Mengenal Jenis - Jeis Kelinci Potong dan Hias

Di luar sana, banyak jenis kelinci potong dan hias yang kesemuanya sudah banyak diternakkan oleh para peternak kelinci di berbagai daerah, khususnya daerah Jawa Timur yang paling banyak jumlah peternaknya. Berikut saya ajak Anda untuk mengenal jenis-jenis kelinci potong dan hias yang dimaksud :

A. Kelinci Angora

Kelinci angora
Kelinci angora atau yang lebih dikenal dengan sebutan kelinci anggora masuk dalam kategori jenis kelinci hias. Kelinci ini berasal dari negara Turki, kemudian mulai diperkenalkan di Prancis oleh pelaut keturunan Inggris pada sekitar tahun 1723. Dan sinilah, kelinci angora mulai tersebar ke negara-negara di Eropa, Amerika, hingga Asia. Di Indonesia, kelinci angora banyak dipelihara oleh penghobi sebagai kelincj hias.

Banyak sekali jenis dan kelinci angora, di antaranya satin angora, french angora, german angora, giant angora, dan lain sebagainya.

B. Kelinci Lop

Kelinci Lop
Kelinci lop masuk dalam kategori jenis kelinci hias. Kelinci ini memmiliki jenis yang bermacam-macam, di antaranya dwarf lop, american fuzzi lop, french lop, english lop, dan lain sebagainya. Namun, dan semua jenis itu, yang paling digemani oleh penghobi di Indonesia adalah english lop, karena dikenal memiliki telinga yang Iebih panjang dan koploh, yang apabila dilihat secara sekilas mirip seperti anjing. 

Urnumnya, kelinci lop memiliki ciri bentuk kepala lebar serta telinga yang panjang dan rnenggantung atau jatuh ke bawah. Selain itu, kelinci jenis ini juga mempunyai sifat sangat jinak dan pendiam, sehingga sangat disenangi oleh penghobi. Untuk perawatan harian, kelinci lop membutuhkan perawatan ekstra, sehingga telinganya yang jatuh ke bawah itu tidak kotor terkena tanah. 

C. Kelinci New Zealand 

Kelinci New Zealand
Kelinci new zealand masuk dalam kategori jenis kelinci potong. Kelinci jenis ini berasal dan negara New Zealand, kemudian tersebar ke negara negara di Amerika dan Australia, hingga akhirnya sampai ke indonesia. Berat kelinci new zealand dewasa dapat mencapai 5-6 kg per ekor. Sehingga, kelinci jenis ini lebih cocok diternak sebagai kelinci potong ketimbang kelinci hias.

D. Kelinci Rex

Kelinci rex
Kelinci rex pertama kali ditemukan oleh petani asal Prancis sekitar tahun 1919. Kelinci jenis ini memiliki ciri umum berbulu halus dan lembut. seperti kelinci new zealand. Oleh karena kehalusan dan kelembutan bulunya, maka kelinci rex banyak dipelihara sebagai kelinci potong, kemudian diperjual belikan daging dan bulunya.

E. Kelinci Tan

Kelinci Tan
Kelinci tan termasuk dalam kategori kelinci hias. Kelinci jenis ini memiliki ciri bertubuh kecil dan berbulu mengkilap di seluruh tubuhnya jika terkena sinar (matahari/lampu). Bulunya yang mengkilap itu sangat terlihat terang dari jarak 5-7m. Sementara warnanya kelinci jenis ini memiliki jenis warna dasar coklat kemerah-merahan, dan ada juga yang berwarna hitam keabu-abuan.

F. Kelinci Satin

Kelinci Satin
Kelinci satin masuk dalam kategori kelinci potong. Kelinci jenis ini berasal dari negara Amerika Serikat dengan bobot tubuh mencapai 5 kg. Secara sekilas sangat mirip dengan kelinci rex, tetapi apabila diamati lebih detail, kelinci satin memiliki bulu yang sedikit lebih tebal. Selain itu kepalanya juga sedikit lebih bulat, badannya lebih panjang, kakinya lebih kuat, dan telinganya tidak begitu panjang, namun lebar.

G. Kelinci Flemish Giant 

Kelinci flemish giant
Kelinci flemish giant masuk dalam kategori kelinci potong dan hias. Kelinci jenis ini memiliki ukuran tubuh sangat besar dan panjang bahkan beratnya bisa mencapai 13 kg. Apabila kelinci flemish giant diberi makan khusus, maka beratnya juga bisa mencapai 20 kg. Di Indonesia, kelinci ini lebih disukai sebagai kelinci hias, meskipun memiliki daging besar yang bisa diolah untuk makan satu keluarga.