Alternatif Pakan Untuk Pembesaran Setiap Jenis Ikan
Pakan untuk pembesaran umumnya mengandung protein tidak terlalu tinggi, yaitu sekitar 24-28%. Pakan untuk pembesaran diupayakan dapat memacu pertumbuhan ikan sehingga mencapai ukuran panen dengan biaya yang tidak terlalu mahal.
Selama ini para pembudidaya memberi pakan berupa pelet komersial yang dibuat oleh pabrik sehingga sangat rentan terhadap perubahan harga akibat harga bahan baku maupun BBM.
Salah satu solusi untuk penyediaan pakan adalah dengan libah ayam, perternakan sapi potong, dan "maggot" atau belatung. Bahan bahan tersebut tidak dapat dimanfaatkan secara langsung, tetapi perlu diolah terlebih dahulu.
Misalnya, darah dari limbah sapi potong sebelum digunakan harus difermentasikan terlebih dahulu menjadi silase. Demikian pula untuk pemanfaatan terlebih dahulu menjadi silase.
Demikian pula untuk pemanfaatan ayam ayam mati perlu direbus atau dibakar terlebih dahulu. Magot cukup menjanjikan untuk dimanfaatkan karena produksi yang mudah. Pembudidayaan hanya menyediakan media untuk pemeliharaannya yang dapat bersal dari bungkil sawit, bungkil kelapa, sampah, atau sisa sisa nasi.
Selama ini para pembudidaya memberi pakan berupa pelet komersial yang dibuat oleh pabrik sehingga sangat rentan terhadap perubahan harga akibat harga bahan baku maupun BBM.
Salah satu solusi untuk penyediaan pakan adalah dengan libah ayam, perternakan sapi potong, dan "maggot" atau belatung. Bahan bahan tersebut tidak dapat dimanfaatkan secara langsung, tetapi perlu diolah terlebih dahulu.
Misalnya, darah dari limbah sapi potong sebelum digunakan harus difermentasikan terlebih dahulu menjadi silase. Demikian pula untuk pemanfaatan terlebih dahulu menjadi silase.
Demikian pula untuk pemanfaatan ayam ayam mati perlu direbus atau dibakar terlebih dahulu. Magot cukup menjanjikan untuk dimanfaatkan karena produksi yang mudah. Pembudidayaan hanya menyediakan media untuk pemeliharaannya yang dapat bersal dari bungkil sawit, bungkil kelapa, sampah, atau sisa sisa nasi.